Di suatu sidang pengadilan, Pak Hakim meminta terdakwa berdiri untuk mendengarkan tuntutan.
"Saudara didakwa membunuh seorang guru SMA dengan menggunakan gergaji mesin!" kata hakim. Dari deretan meja pengunjung terdengar seseorang berteriak,
"Kurang ajaaarrr!!!"
"Harap tenang. Ini ruang sidang!" bentak hakim. Ia kemudian melanjutkan tuntutannya, "Saudara juga didakwa melakukan pembunuhan terhadap seorang loper koran dengan menggunakan sekop!"
"Bajingannnnn!!!" teriak pengunjung yang tadi. "Tenang, harap tenang!" teriak hakim nggak kalah kerasnya.
"Selanjutnya, saudara terdakwa juga dituduh melakukan pembunuhan terhadap seorang tukang pos dengan menggunakan bor listrik!" kata hakim sambil memandangi terdakwa. "Keparatttt!!!!" teriak pengunjung tadi tanpa bisa ditahan.
Dengan geram hakim berkata kepada pengunjung yang selalu berteriak ini, "Jika anda tidak bisa memberikan alasan kenapa berulah seperti ini, maka saya akan mendudukkan anda di kursi pesakitan dengan tuduhan menghina pengadilan!"
"Saya adalah tetangga terdakwa selama sepuluh tahun terakhir, Pak Hakim. Dan setiap kali saya ingin meminjam gergaji, bor, atau sekop, dia selalu bilang nggak punya!"